Update Gempa Cianjur BPBD, Korban Meninggal Dunia Capai Sebanyak 162 Orang

0
298

JAKARTA-(wartaselatan.com)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebutkan data terakhir korban jiwa akibat gempa Cianjur dengan kekuatan Magnitudo 5,6 sebanyak 162 orang.

Dalam rilis laporan sementara BPBD Cianjur, Senin (21/11/2022) disebutkan, data hingga pukul 20.00 WIB jumlah korban meninggal dunia sebanyak 162 orang. Sementara, korban luka-luka akibat gempa Cianjur mencapai 326 orang.

rilis resmi BPBD Kabupaten Cianjur

Dikutip dari beritasatu.com, BPBD Kabupaten Cianjur juga menyebutkan bahwa hingga saat ini sebanyak 13.784 orang mengungsi. Sementara, total rumah dan bangunan lain yang rusak mencapai 2.345 unit.

“Saat ini tim dari BPBD sedang melaksanakan pendataan serta asesmen korban dan kerusakan serta melakukan evakuasi,” demikian laporan BPBD Kabupaten Cianjur.

Dilaporkan pula tanah longsor terjadi di Jalan Nasional Tapal Kuda Cugenang dan Jalan Kabupaten Desa Cijedil. Selain itu, 2 jembatan dilaporkan rusak akibat gempa tersebut.

Laporan BPBD Kabupaten Cianjur tentang korban meninggal dunia dan luka-luka hingga Senin, 21 November 2022, pukul 20.00 WIB.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mendistribusikan bantuan logistik ke lokasi terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.

“Ini dalam rangka mempercepat penanganan darurat pascagempa,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya di Jakarta.

BNPB malam ini mendorong tenda pengungsi sebanyak 47 tenda untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak. Selain itu sudah disiapkan bantuan logistik berupa sembako dan barang pemenuh kebutuhan utama senilai Rp500 juta.

Ia mengatakan, rumah warga yang alami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. “Rumah yang alami kerusakan akan dibangun kembali oleh pemerintah,” katanya.

Ia mengatakan, sebagian masyarakat di wilayah terdampak telah mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing. “Kami mengimbau kepada masyarakat jika kondisi rumahnya terdampak gempa, dapat mengungsi di tempat pengungsian yang telah disediakan,” Imbuhnya.

Suharyanto berharap, upaya yang dilakukan dalam penanganan bencana perlu adanya keterlibatan seluruh pemangku kebijakan, sehingga penanganan bencana berjalan baik.

“Gempa sudah terjadi, tidak ada satu kekuatan yang bisa menghindari kapan terjadinya bencana, yang pasti setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” Pungkasnya. (Asni Ovier/AO)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini