PT. JJAA Turut Mencegah Wabah Virus LSD Pada Hewan Ternak Milik Warga Sidomulyo

0
8732

SIDOMULYO-(wartaselatan.com)

PT. Juang Jaya Abdi Alam (PT. JJAA) mendukung program Pemerintah Daerah Propinsi Lampung dan bekerja sama dengan Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan bersama seluruh perangkat desa kecamatan Sidomulyo melakukan sosialisasi dan vaksinasi Virus Lumpy Skin Diseases (LSD) ke seluruh peternak masyarakat disekitar kecamatan Sidomulyo.

Dimana Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh capripox virus. Penyakit ini pertama kali ditemukan tahun 1929 di Afrika bagian Selatan dan hanya menyerang hewan Sapi dan Kerbau.

LSD pertama kali ditemukan di Indonesia pada pertengahan bulan Februari 2022, tepatnya di Provinsi Riau. Sejak saat itu peternak sapi dan kerbau dihadapkan pada ancaman dan tantangan besar untuk menanganinya.

Upaya Pemerintah Daerah khususnya Pemerintah Propinsi Lampung dalam mencegah menyebarnya virus LSD di wilayah propinsi Lampung dengan mengeluarkan surat edaran nomor :524/1065/V.23/2023 tanggal 13 Maret 2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penyakit LSD.

IMG_20230411_150231

Saat dikonfirmasi media ini, Drh. Neny Lumbantoruan selaku Manager Kesejahteraan dan Kesehatan Hewan PT. JJAA sekaligus koordinator kegiatan telah membentuk 3 tim, diawali dengan penyuluhan sejak tanggal 17 Maret 2023, lalu diikuti dengan vaksinasi pada 10 Desa yaitu Desa Kota Dalam, Desa Sukabanjar, Desa Budidaya, Desa Suak, Desa Siring Jaha, Desa Seloretno, Desa Sukamaju, Desa Banjarsuri, Desa Campang Tiga dan Desa Talang baru yang dilakukan hingga saat ini.

“Ini sebagai bentuk kepedulian dari PT. JJAA kepada peternak sapi dan kerbau dengan terlibat dalam upaya mencegah penyakit LSD sehingga pemilik ternak dapat terlindung dari kerugian ekonomi yang besar. Upaya yang dilakukan melalui program vaksinasi dan didukung deteksi dini, penelusuran kasus, sosialisasi pengendalian lalu lintas,” ucapnya kepada media ini, Selasa (11/04/2023).

Drh. Neny Lumbantoruan menambahkan, virus LSD pada sapi tidak menular ke manusia/Tidak bersifat zoonosis, namun dampak ekonomi yang ditimbulkan cukup besar karena pada kasus infeksi yang berat, kerusakan dari kulit menembus sampai ke otot/ daging, sehingga sebagian dari daging menjadi rusak.

IMG_20230411_150325

“Dimana Infeksi virus LSD juga dapat menyerang hingga ke organ reproduksi sapi dan kerbau dan dapat menganggu upaya pemerintah dalam meningkatkan populasi sapi dan kerbau di Indonesia. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan PT. JJAA akan sangat membantu para peternak dengan mencegah kerugian ekonomi yang sangat tinggi yang diakibatkan penyebaran virus LSD bagi usaha ternak masyarakat,” pungkasnya. (Pra)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini