Munir SE, Gelar Rakor TPPS Se Kecamatan Way Sulan

0
238

WAY SULAN-(wartaselatan.com)

Camat Way Sulan Kabupaten Lampung Selatan Munir S.E menggelar Rakor TPPS Kecamatan Way Sulan di Aula setempat. Senin 7/11/2022

Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Way Sulan dalam rangka sosialisasi laporan kegiatan percepatan penurunan stunting itu dihadiri oleh Camat Way Sulan Munir S.E,KUPT seKecamatan Way Sulan,Kepala Desa seKecaman Way Sultan,Ketua TPPKK seKecamatan Way Sulan,Instansi Terkait seKecamatan Way Sulan.

Dalam kesempatan itu Camat Way Sulan Munir S.E menyampaikan bahwa hari ini adalah pembahasan penuntasan terkait stunting dan pembentukan TPPS.

Setelah mendapat pembinaan di kabupaten,saya harus menyampaikan kepada Ibu PKK dan Kepala desa maupun para KUPT semua harus terlibat dalam kegiatan TPPS ini.TPPS ini adalah stunting,dengan stunting ini berarti mengarah dengan swa sembada gizi. Karena bisa menyebabkan stunting ini memang gizinya kurang baik,buruh. Sehingga dengan kita ada program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,provinsi ke kabupaten sampai ke kecamatan terus ke desa maka dibentuklah sebuah terobosan terkait untuk pementasan stunting ini dibentuklah namanya Tim Penurunan Percepatan Stunting (TPPS).

Harapan dibentuknya TPPS oleh Ibu Penggerak PKK kabupaten Lampung Selatan yang juga Ibu Duta Swa Sembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Hj.Winarni Nanang Ermanto berharap di tahun 2024 ini di kabupaten Lampung Selatan maupun di kecamatan atau di desa harus zero stunting,tidak ada lagi yang terdampak stunting.

Untuk Ibu kepala desa juga harus ikut membantu memantau,memantau kegiatan kegiatan di Posyandu,memantau kegiatan di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Agar bisa tercapai zero stunting ini.

Munir S.E berharap KUPT dan Kepala desa bisa menjadi staf,harus bisa memberikan tugas kepada bawahannya dengan baik,karena untuk menyelesaikan stunting ini banyak program program yang harus ditingkatkan. Sekarang kan kita sudah diberikan kelonggaran oleh pemerintah,yang tadinya anggaran dati dana desa itu minimal 25% peruntukannya untuk BLT,tetapi sekarang sudah diberikan kelonggaran,silakan anggaran dana desa BLT itu hanya diberikan kepada warga masyarakat yang miskinnya extrim,atau yang di keluarga itu memiliki penyakit sudah menahun tidak sembuh sembuh.

Di tempat yang sama KUPT Puskesmas Way Sulan Dr.Supriyanto menyampaikan kegiatan hari adalah penurunan stunting,kami dari kesehatan mendapat tugas dari pemerintah kecamatan iti masalah 5 layanan.

5 layanan itu adalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),Konsultasi Gizi,Sanitasi Air Bersih,Layanan PAUD dan Layanan Sosial.

Tujuan kegiatan ini adalah sebagai monitoring kegiatan kegiatan kita di Kecamatan Way Sulan,jadi apa yang sudah ada anak anak yang stunting,di monitor di evaluasi apakah ada penurunan untuk bisa aktif di TPPS desa.

Saya berharap di kecamatan Way Sulan ini tidak ada stunting. Untuk beberapa yang lalu ada beberapa anak yang stunting,alhamdulilah melalui monitoring dan pendekatan serta penyuluhan untuk saat ini sudah ben kurang,kita evaluasi terus dan semoga di tahun depan sudah tidak ada stunting,sehingga program 2024 zero stunting bisa tercapai. Tutupnya. (Pendi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini